Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Februari 2011

Global Warming

Selain banjir, senjata nuklir, polusi lingkungan, memburuknya iklim,
dan lain sebagainya, menurut laporan majalah Discovery, AS, para
ilmuwan juga memperhitungkan puluhan jenis bencana alam atau ulah
manusia yang bisa mengakibatkan manusia mendekati kepunahan.
Jaman sekarang, setiap saat orang-orang menyebarkan informasi tentang
kepunahan spesies, sehingga kita mulai menyadari bahwa ini bukan sebuah
fenomena perputaran alam yang baik.

Para ilmuwan telah memperkirakan, bahwa rasio kepunahan spesies
organisme sekarang adalah 1.000 kali lipatnya zaman fosil, menurut
statistik bahwa di atas bumi secara aktual terdapat 99% spesies berada
di ujung kepunahan.
Dan pembunuh-pembunuh yang menghancurkan spesies ini, sebagian besar disebabkan aktivitas peradaban manusia saat ini. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan berbagai jenis makhluk hidup di bumi, termasuk manusia sendiri secara perlahan-lahan menuju ke dalam kondisi yang kritis, ada beberapa kondisi yang mungkin dapat dialami dalam gerakan putaran alam.
Mungkin Anda akan menganggap bahwa peringatan di atas hanya imajinasi
sastrawan, namun di bawah pengamatan dan penyelidikan ilmuwan ditemukan bahwa dalam sejarah ratusan juta tahun, di atas bumi berkali-kali
menyisakan bekas-bekas dihancurkan.
Kerak Bumi Berubah Posisi
Ketika professor Charles H.Hapgood sedang mempelajari peta kuno Kutub Selatan, ia pernah mengemukakan hipotesa peralihan kerak bumi (Earth Crust Displacement).
Dalam kondisi tertentu, segenap kerak luar bumi mungkin dapat
menggerakkan posisinya secara menyeluruh, bagaikan selembar kulit jeruk
tak berisi, setelah kendor dan terkelupas, akan menggerakkan segenap
posisinya.
Menurut hipotesa tersebut, kerak bumi setebal 30 mil dapat meluncur di
atas inti bumi yang tebalnya 8 ribu mil, beberapa sarjana AS mengaitkan
hipotesa ini dengan bencana dahsyat di Alaska dan Siberia pada 11 ribu
tahun lampau. Mereka memprediksikan daratan di Kutub Selatan saat ini,
ternyata adalah daerah berjarak sekitar 2 ribu mil sebelah utara Kutub
Selatan.
Dan sebelum adanya peradaban manusia ini, minimal pada 6 ribu tahun
silam, telah terjadi peralihan kerak bumi, segenap kerak bumi
menggerakkan posisi, hingga menggeser daratan Kutub Selatan ke
posisinya saat ini. Ini membuat daratan yang hangat mendadak menjadi
dingin, dan secara perlahan diselimuti dengan es dan salju.
Dan di saat bersamaan, Alaska dan Siberia juga mengarah ke Kutub Utara,
sehingga membuat daratan yang semula hangat dalam sekejab menjadi
dingin “membeku”. Ini secara rasional telah menjelaskan tentang lapisan
tanah beku di utara Siberia, gajah raksasa berbulu panjang yang
ditemukan serta sejumlah besar binatang yang tidak dapat hidup di
daerah dingin, seperti misalnya badak, banteng, kuda, gezelle, srigala,
machairodont (harimau bergigi pedang), singa dan sebagainya, selain itu
juga ada mayat manusia.
Ledakan Sinar Gamma
Sinar Gamma adalah ledakan dengan kekuatan terdahsyat yang sudah diketahui di alam semesta saat ini, dan pengetahuan yang dipahami ilmuwan atas hal ini masih sangat terbatas.
Ilmuwan mendapati, bahwa sinar gamma (Gamma Ray Burst, GRB) yang
berasal dari galaksi luar yang jauh, adalah energi yang dilepaskan
kembali setelah hancurnya 2 bintang tetap, energi pancarannya sangat
kuat dan tak dapat diduga, kurang lebih seribu kali lipatnya matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar